Sabtu, 27 Oktober 2012

Protein


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Protein sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita ,karena protein berfungsi sebagai salah satu sumber energi yang dibutuh kan tubuh. selain itu pula protein juga berperan dalam sintesis hormon dan pembentukan enzim dan antibodi.
Protein dapat kita dapat dari bahan-bahan makanan seperti,dari daging,telur,ikan,susu,kacang-kacangan,dan lain-lain.protein juga dibutuhkan bagi tubuh dalam jumlah yang besar sehngga bila kita kekurangan protein akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.
Perotein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup baik tumbuhan maupun hewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air. Di dalam tubuh, protein mempunyai peranan sangat penting. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun atau pembentuk sel, misalnya untuk pembentukan kulit, otot rambut, membran sel, jantung hati dan ginjal.
Protein dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik yang berasal dari hewan disebut protein hewani sedangkan yang berasal dari tumbuhan di sebut protein nabati. Sumber protein dari beberapa bahan makanan adalah daging, susu, ikan, telur, beras, kacang dan buah-buahan. Protein senyawa organik komplesk yang berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbin, hodrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serat fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebutuhan protein dari makanan berdasarkan pada kebutuhan asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh. Berbagi kebutuhan sudah dilakukan untuk menentukan kebutuhan normal manusia.

B.    Pembatasan Masalah
·           Protein yang di maksud dalam makalah ini adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atom-atom C, H, O dan N.
·           Ciri-ciri umum protein
·           Fungsi protein
·           Penggolongan protein
·           Kebutuhan protein
·           Pencernaan dan penyerapan protein
·           Metabolisme protein

C.    Tujaan
·           Mahasiswa menegtahui tentang apa yang di maksud protein
·           Menegtahui manfaat tentang protein










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagiorganisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagitranslasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. (Anonim. 2008. Protein. (http://www.wikipedia.com) diakses tanggal 26 September 2012).
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersususun atas atom-atom C, H, O dan N. Protein berasal dari kata Proteos yang berarti menduduki tempat pertama. Pada zaman dahulu (1838) protein dianggap sebagai makanan paling penting dan memiliki khasiat yang sangat istimewa bagi tubuh sehingga sering disebut “Protein Mystique”.
Protein disebut juga zat putih telur karena pertama kali ditemukan pada putih telur (eiwit). Protein merupakan bahan utama pembentukan sel tumbuhan,hewan dan manusia, kurang lebih  zat padat tubuh adalah protein. Oleh karena itu protein disebut zat pembangun. (Djoko Pekik Irianto, 2007:13).
Protein bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki otot, sel darah merah, rambut dan jaringan lainnya, dan menghasilkan hormon. Protein dibentuk kembali menjadi protein pada otot dan jaringan-jaringan lain. Protein adalah sumber kalori dan berguna sebagai tenaga jika karbohidrat yang tersedia tidak sesuai selama berlangsung diet ketat atau latihan yang melelahkan. Kira-kira 15 persen dari kalori hendaknya berasal dari makanan yang banyak mengandung protein seperti ikan, ayam dan kacang-kacangan. (Clark. 1996:4).

2.2  Ciri-ciri Protein
Ciri-ciri Umum ProteinProtein
Diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karenaurutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yangterkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yangmengarahkan biosintesis protein.

2.2.1     Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
a.     Susunan kimia yang khas Setiap protein individual merupakan senyawa murni.
b.     Bobot molekular yang khasSemua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murnimempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar makaprotein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
c.      Urutan asam amino yang khasUrutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik.Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari proteintertentu.
d.     Berat molekulnya besar, hingga mencapai ribuan bahkan jutaan sehinggamerupakan suatu makromolekul.
e.     Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, asam amino tersebut berikatansecara kovalen satu dengan yang lainnya dalam variasi urutan yang bermacam-macam membentuk suatu rantai polipeptida.
f.       Ada ikatan kimia lainnya
Ikatan kimia lainnya mengakibatkan terbentuknya lengkungan-lengkunganrantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein, sebagai contohnya yaituikatan hidrogen dan ikatan ion.
g.     Struktur tidak stabil terhadap beberapa faktor, antara lain, pH,radiasi, temperatur,dan pelarut organik.

2.2.2     Klasifikasi Protein
2.2.2.1   Berdasarkan Fungsi Biologisnya
a.    Protein Enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya mempunyaibentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat yang khas, karena hanya bekerjapada substrat tertentu.
Yang termasuk golongan ini antara lain:
·           Peroksidase yang mengkatalase peruraian hydrogen peroksida.
·           Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida.
·           Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida.
b.  Protein Pengangkut
PengangkutProtein pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu darisatu organ ke organ lain melalui aliran darah.
Yang termasuk golongan ini antara lain:
·           Hemoglobin pengangkut oksigen.
·           Lipoprotein pengangkut lipid
c.   Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel jaringan danmemberi kekuatan pada jaringan. Yang termasuk golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d.  Protein Hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu  mengatur aktifitasmetabolisme didalam tubuh.
e.  Protein Pelindung
Protein pada umumnya terdapat pada darah, melindungi organisme dengan caramelawan serangan zat asing yang masuk dalam tubuh.
f.    Protein Kontraktil
Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi kemampuan pada sel untuk berkontraksi atau mengubah bentuk. Yang termasuk golongan ini adalah miosin danaktin.
g.  Protein Cadangan
Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein yang disimpan dandicadangan untuk beberapa proses metabolisme.

2.2.2.2       Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
a.  Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutangaram, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum dapatditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan. Susunan molekulnya terdiri dari rantaimolekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bilarantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein initerutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh protein fibrileradalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin padarambut, dan fibrin pada gumpalan darah (elti febilani dalam”Winarno, 2004”).
b.  Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dandaging. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudahberubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam, dan basa jikadibandingkan dengan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaurasi, yaitu susunanmolekulnya berubah yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknyaseperti yang dialami oleh enzim dan hormon (Elti febilani dalam “Winarno, 2004”).

2.2.2.3      Berdasarkan Komponen Penyusunan
a.     Protein sederhana
tersusun oleh asam amino saja, oleh karena itu pada hidrolisisnyahanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja. Contoh protein ini antara lain,albumin, globulin, histon, dan prolamin.
b.         Protein Majemuk 
Protein ini tersusun oleh protein sederhana dan zat lain yang bukan protein. Zat lainyang bukan protein disebut radikal protestik.
Yang termasuk dalam protein ini adalah:
·                      Phosprotein dengan radikal prostetik asam phostat.
·                      Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat.
·                      Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat.

2.2.2.4      Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya
a.     Protein yang tersusun oleh asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuhtidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau diperoleh dari proteinmakanan. Ada 10 jenis asam esensial yaitu isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys), metionin (met), sistein (cys), valin (val), triptifan (tryp),tirosina (tyr), fenilalanina (phe), dan treonina (tre).
b.     Protein yang tersusun oleh asam amino non esensialAsam amino non esensial adalah asam amino yang bibutuhkan oleh tubuh dan tubuhdapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi reduktif asam keton atau melauitransaminasi. Yang termasuk dalam protein ini adalah alanin, aspartat, glutamat,glutamine (Elti febilani dalam “Tejasari, 2005”).

2.2.2.5      Berdasarkan Sumbernya
a.     Protein Hewani
Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari hewan,seperti protein daging,ikan, ayam, telur, dan susu.
b.     Protein Nabati
Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein jagung,kacang panjang, gandum, kedelai, dan sayuran (Elti febilani dalam “Safro, 1990”).

2.2.2.6      Berdasarkan Tingkat Degradasi
a.     Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
b.     Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaandenaturasi. Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean, metaprotein)dan protein turunan sekunder (proteosa, pepton, dan peptida) (Elti febilani dalam “Winarno, 2004”)

2.3  Fungsi Protein
Berikut adalah fungsi protein bagi tubuh kita:
1.    Protein adalah bahan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
2.    Protein juga sebagai bahan pembentuk senyawa kimia seperti enzim yang berperan penting dalam mengatur berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh.
3.    Protein dapat menjadi sumber energi
4.    Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
5.    Protein berfungsi sebagai Media perambatan impuls syaraf. Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.

2.4  Penggolongan Protein
Berdasarkan susunan kimianya, protein digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Prortein sederhana: protein jenis ini tidak ada ikatan dengan bahan lain, misalnya albumine dalam telur disebut ovoalbumine, albumine dalam susu disebut laktoalbumine.
2.      Protein besenyawa: ikatan protein dengan zat-zat lain, misalnya:
Protein + glikogen = glikoprotein
Protein + zat warna (hemoglobine) = kromoprotein
Protein + nuklein = nucleoprotein
Protein + fosfor = fosfoprotein
Protein + lemak = lipoprotein
3.      Turunan protein: albuminose pepton, peptida dan gelatin.
Protein tersusun atas unsur-unsur pembentukan yang disebut amino. Asam amino dikelompokan menjadi 2 golonngan, yaitu asam amino esensial (tak dapat dihasilkan tubuh sehingga harus ada dalam makanan) terdiri atas:
Lisene                      Fenilalanin               Isoleusine
Triptofan                              Leusine                     Treonin
Histidin                    Mitionine                   Valin
Adapun jenis asam amino lainya adalah asam amino lainya adalah asam amino nonsensial (dapat dihasilkan tubuh), terdiri atas:
Arginine                  Glisine                       Terosi             Prolin
Hestidine                 Serine                                    Kistine            Glutamin
Alanine                    Asparagine               Asam asparti            
Taurine                    Cytinen                      Asam glutamin
Hidroxylsine




 















Jenis-jenis protein
(sumber: Djoko Pekik Irianto, 2007:14)


Tubuh manusia memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi antara lain:
1.      Membangun sel tubuh, maka bertambah usia seorang bayi makin bertambah berat badanya. Bertambahnya berat disebabkan oleh terbentuknya jaringan baru seperti tulang dan otot.
2.      Menganti sel tubuh, sering sel atau jaringan tubuh manusia mengalami kerusakan misalnya akibat cedera dalam melakukan kegiatan fisik seperti fraktur, sprain, strain dan lain-lain, sehingga perlu protein sebagai pengganti sel-sel yang rusak tersebut.
3.      Membuat air susu, enzim dan hormon, air susu ibu tersusun atas protein, demikian juga untuk membentuk enzim maupun hormon diperlukan protein.
4.      Membuat protein darah, upaya mempertahankan stabilitas tekanan osmose struktur darah memerlukan protein. Di samping itu, hemoglobin sendiri tersusun atas serum dan protein.
5.      Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh, protein diperlukan untuk mengikat kelebihan asam atau basa dalam cairan tubuh sehinggareaksi netral dari cairan tubuh selalu dapat diperta dipertahankan.
6.      Pemberian kalori, protein dapat menyediakan energi yang diperlukan untuk aktivitas, terutama dalam keadaan memaksa, misalnya kelaparan. Satu gram protein menghasilkan energi 4 kalori.

2.5  Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah nitrogen yang dikeluarkan melalui urine. Seprang laki-laki dengan berat badan 70kg kira-kira kandungan nitrogennya sebanyak 3 gram atau setara dengan 3 X 6.25 gr = 18.75 gr protein. Hal tersebut menujukan secara teoritik kebutuhsn protein adalah 18.75 Gr/ hari, tetapi jumlah tersebut ternyata tidak mencukupi karena tidak semua bahan makanan dapat diambil proteinnya.
Secara umum kebutuhan protein adalah 0.8 sampai 1.0 gram/kg BB/hari, tetapi mereka yang bekerja berat kebutuhan protein bertambah. Penelitian membuktikan bahwa kegiatan olahraga yang teratur meningkatkan kebutuhan protein. Atlet dari olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu mengonsumsi 1.2-1.7 garm/kgBB/hari (100-75% dari anjuran). Jumlah protein tersebut dapat diperoleh dari diet yang mengandung 12-15% protein. Perbandingan protein hewani : protein nabati sebaiknya 1:1.
Meskipun protein merupakan zat pembangun tubuh, bahkan menurut Guyton dalam buku Djoko Pekik iriato (2007:25)  zat padat tubuh adalah protein, sebagai dasar pembentukan otot (actin, myosin, collagen dan keratin), seseorang yang ingin membentuk atau membesarkan ototnya seperti binaragawan tidaklah memerlukan konsumsi protein justru merugikan. Pembentukan massa otot (hipertropi) dan kekuatnya ditentukan oleh latihan yang terprogram dengan baik dengan baik dan ditunjang oleh latihan makanan yang sehat berimbang.
Protein memang sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi terlalu banyak mengonsumsi protein juga akan menimbulakan masalah. Akibat-akibat yang muncul karena terlalu banyak mengonsumsi protein antara lain:
1.      Kelebihan protein akan disimpan dalam tubuh bentuk lemak sehingga akan menjadi semaki gemuk.
2.      Memperberat kerja hati dan ginjal untuk membuang nitrogen pada metabolisme asam amono (deaminasi).
3.      Produksi urine berlebihan dapat menggangu penampilan.
4.      Mineral-mineral penting seperti potasium, kalsium, magnesium akan terbuang bersama urine sehingga dapat menimbulakan dehedrasi.
5.      Protein bukan energi yang siap pakai, proses metabolisme memerlukan waktu lama.
6.      Protein merupakan sumber energi yang kurang efisien karena SDA (Specific Dynamic Action) atau energi yang membutuhkan untuk proses metabolisme cukup yakni 30-40% padahal SDA karbohidrat hanya 6-7% dan SDA lemak 4-14%.
2.6  Pencernaan dan Penyerapan Protein
Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan jenis protein secara berurutan adalah sebagai berikut:
1.      Di mulut: Pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak trjadi pencernaan secara kimiawi.
2.      Di lambung: gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis di daerah ini, sedangkan pencernaan kimiawi yang terjadi di dalamnya adalah penguraian protein menjadi pepton dan asam amino yang dilakukan oleh enzim pepis.
3.      Di usus halus: pencernaan mekanik dilakukan oleh gerak peristaltik usus, sementara pencernaan kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptida menjadi asam amino.

2.7  Metabolisme Protein (Deaminasi)
Deaminasi adalah proses kimiawi yang mengubah protein (Asam Amino) menjadi ATP. Protein relatif sulit untuk dipecah menjadi ATP karena adanya kandungan nitrogen. Namun, dalam keadaan memaksa, misalnya kelaparan, protein akan dipecah menjadi ATP melalui deaminasi asam amino. Atom nitrogen harus diurai melalui daur urea dan selanjutnya dibuang lewat urine.









BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Perotein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup baik tumbuhan maupun hewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air. Di dalam tubuh, protein mempunyai peranan sangat penting. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun atau pembentuk sel, misalnya untuk pembentukan kulit, otot rambut, membran sel, jantung hati dan ginjal.
Secara umum kebutuhan protein adalah 0.8 sampai 1.0 gram/kg BB/hari, tetapi mereka yang bekerja berat kebutuhan protein bertambah. Penelitian membuktikan bahwa kegiatan olahraga yang teratur meningkatkan kebutuhan protein. Atlet dari olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu mengonsumsi 1.2-1.7 garm/kgBB/hari (100-75% dari anjuran). Jumlah protein tersebut dapat diperolehunganeh dari diet yang mengandung 12-15% protein. Perbandingan protein hewani : protein nabati sebaiknya 1:1.

B.        Saran
Protein sangat berperan aktif dalam aktifitas kita sehari-hari jadi kita harus cukup dalam mengkonsumsi protein karna protein sebagai zat pembangun.






Daftar Rujukan

Clark, Nancy.1996.petunjuk gizi untuk setiap cabang oalhraga.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Febilani, Elti.2012.ciri-ciri protein, (online), http://www.scribd.com/doc/91011013/Ciri-Ciri-Protein, diakses 27 september 2012
Irianto, Djoko Pekik.2007.Panduan gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.Yogyakarta:CV ANDI OFFSET