Jumat, 29 Juni 2012

Warga OKU Timur Gunakan Tiga Bahasa

MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten OKU Timur menetapkan penggunaan bahasa di OKU Timur setiap bulannya yakni untuk tanggal 5 masyarakat OKU Timur diharapkan menggunakan Bahasa Komering, tanggal 15 Bahasa Jawa dan tanggal 25 bahasa ibu (Indonesia).

Pengaturan penggunaan bahasa tersebut diatur dalam Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 18 tanggal 30 April 2011 tentang pelestarian dan pengembangan bahasa daerah di sektor formal dan non formal.

Buku saku Bahasa Komering dan Bahasa Jawa yang dicetak Pemerintah Kabupaten OKU Timur sejak satu tahun terakhir dalam rangka mempersatukan ragam suku dan bahasa yang dilaunching satu tahun lalu mulai diminati.

“Peminat buku saku Bahasa Komering dan Bahasa Jawa di OKU Timur ini
cukup banyak. Keinginan masyarakat untuk memiliki buku saku tersebut sangat tinggi. Bahkan ada beberapa tokoh masyarakat baik Komering maupun Jawa yang meminta buku saku tersebut dicetak ulang,” ungkap Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) OKU Timur, M Wasil, kepada Sripoku.com, Jumat (29/6/2012).

Rabu, 27 Juni 2012

Dimutilasi, tubuh terpotong 5 bagian


SEMENDAWAI TIMUR-Warga Desa Burnai Mulya Dusun I Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur, Senin (15/06) sekitar pukul 17.00 WIB gempar. Pasalnya, salah seorang warga desa tersebut, Suryati Binti Jaman (38) diketemukan tewas mengenaskan di tengah kebun karet milik warga dengan tubuh sudah dimutilasi.
Tubuh korban terpotong menjadi 5 bagian, yakni potongan tangan kanan dan kiri, kepala, wajah dikuliti, serta potongan dari perut hingga kaki dan badan dengan kondisi telah terbelah hingga isi perut kelihatan. Belakangan diketahui pelaku pembunuhan dengan mutilasi tak lain Asnawi Bin Faturrahman (22), yang tak lain anak pemilik kebun tempat korban bekerja.
Menurut informasi, peristiwa mutilasi tersebut bermula saat korban tengah bekerja membersihkan rumput dikebun milik Faturrahman. Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, tiba-tiba datang Asnawi dengan membawa sebilah parang panjang.
Tanpa diketahui penyebabnya, pemuda yang hanya sekolah sampai kelas 4 SD ini langsung mengayunkan parangnya kearah leher korban. Korban yang tak siap dengan serangan tersebut, tak sempat mengelak hingga kepalanya putus.
Tak puas sampai disitu, pelaku kembali memotong-motong tubuh korban hingga menjadi lima bagian. Usai dimutilasi, kepala korban dibuang pelaku ke sungai yang tak jauh dari tempat kejadian. Usai membuang kepala korban, pelaku kembali ke lokasi. Pelaku lalu mengambil darah korban yang bersimbah di lokasi, dan membasuhkannya ke wajahnya.
Selanjutnya dengan wajah berlumuran darah korban, pelaku pulang ke kampungnya sambil tetap menenteng parang panjang. Sesampainya di desa, pelaku langsung pulang ke rumah untuk membersihkan darah yang melekat ditubuhnya. Kemudian dengan kondisi bugil dan membawa parang, pelaku keluar rumah dan menuju mesjid di desa tersebut.
Warga yang melihat tersangka penuh dengan lumuran darah menjadi curiga. Selanjutnya, warga beserta kepala dusun (kadus) memeriksa rumah pelaku, tapi tak ditemukan yang mencurigakan. Tapi saat memeriksa kebun korban, warga dikagetkan dengan ditemukannya mayat dengan kondisi tubuh terpotong-potong.
Oleh warga, penemuan mayat yang dimutilasi itu segera dilaporkan ke Mapolsek Semendawai Suku III. Sementara warga desa yang lainnya, langsung mengepung mesjid tempat pelaku bersembunyi. Mengetahui dirinya telah terkepung, dengan parang yang terhunus pelaku keluar dari mesjid tersebut. Melihat itu, warga yang telah geram langsung menyergap pelaku. Setelah sempat terjadi pergumulan, akhirnya pelaku berhasil dibekuk.
Untuk menghindari pelaku dari amuk massa, lelaki itu diserahkan Kadus setempat ke Mapolsek SS III guna diperiksa lebih lanjut. Saat diperiksa penyidik, pelaku mengaku melihat korban seperti melihat wajah kakeknya yang sangat dibencinya. Merasa mendapatkan bisikan gaib, pelaku mengaku langsung menebas leher korban dan memotong tubuhnya menjadi lima bagian.
Kapolres OKU Timur, melalui Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Surachman didampingi Kapolsek SS III Iptu CS Panjaitan dan Kanit Reskrim SS III, membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini jenazah korban telah dikemudikan sementara. Pelaku juga berhasil diamankan sesaat setelah kejadian. Saat ini dia sedang diperiksa secara intensif. Jika benar terbukti, pelaku akan kita kenakan pasal berlapis yakni 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 (3), dengan ancaman 20 tahun penjara,” tegas Surachman. (abu)

Deru Sampaikan Rancangan Perubahan APBD

Bupati OKU Timur H Herman Deru SH MM, Rabu (27/6/2012), menyampaikan pidato pengantar rancangan kebijakan umum perubahan APBD dan Rancangan prioritas plafon anggaran perubahan APBD OKU Timur tahun anggaran 2012, dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD OKU Timur.

Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2012, kata Deru, merupakan Prioritas Plafon Anggaran yang telah disepakati bersama melalui nota kesepakatan bersama nomor 07/Kepber/III/2011 dan Nomor 06/KPTS/170/2011 tanggal 8 November 2011.

Demikian juga dengan Prioritas Plafon Anggaran sudah disepakati bersama dengan nomor 8/Kepber/III/2011 dan Nomor 7/KPTS/170/2011 tanggal 8 November 2011.

Sebagai formulasi sasaran yang akan dicapai satu tahun ke depan, maka diperlukan sebuah penyempurnaan.

Senin, 25 Juni 2012

Pemkab OKU Timur tak Bisa Antisipasi Anjloknya Harga Karet

MARTAPURA – Turunnya harga karet dengan drastis sejak beberapa bulan terakhir yang membuat petani di Kabupaten OKU Timur lesu menggarap lahan tetap tidak bisa diantisipasi oleh pemerintah OKU Timur.

Hal itu karena anjloknya harga karet disebabkan oleh dampak dari rendahnya permintaan karet pasar dunia.
 
“Permintaan karet pasar dunia saat ini sedikit yang berdampak pada turunnya harga karet termasuk di OKU Timur ini. Kita tidak bisa berbuat banyak untuk menyikapinya,” ungkap M Husni kepada Sripoku.com, selaku Kepala Bidang (Kabid) Kelembagaan dan Usaha Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) OKU Timur, Senin (25/6).

Ditambahkan Husni, kalau harganya hanya bergolak di OKU Timur saja, masih bisa menyikapinya. Namun karena anjloknya harga karet ini disebabkan oleh pasar dunia, hanya bisa berdoa agar hal ini tidak berlangsung lama.

Proyek Wajib Pasang Papan Nama

MARTAPURA–Setiap Kontraktor yang akan mengerjakan proyek, baik fisik maupun non fisik di Kabupaten OKU Timur wajib memasang papan nama proyek, sebelum pengerjaan berlangsung. 

Demikian ditegaskan Asisten II Setda OKU Timur, Ir Syafri Pringga Yudha didampingi Kabag ADM Pembangunan, Yos Sugiono Sabtu (23/6/2012) lalu.

"Kepada semua kontraktor agar memasang papan nama sebelum proyek dikerjakan. 

Karena selain untuk meningkatkan pengawasan pembangunan juga untuk menekankan poin-poin yang menjadi tanggungjawab kontraktor yang harus ditaati,” katanya.

Bulog OKU Timur Kesulitan Serap Beras Petani

MARTAPURA – Perum bulog Kabupaten OKU mengaku kesulitan untuk menyerap beras petani terutama di Kabupaten OKU Timur.

Penyebabnya harga beli Perum Bulog ditetapkan berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yankni Rp 6.600 per kilogram.

Hal itu diungkapkan Kepala Perum Bulog Kabupaten OKU yang membawahi, OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan, Khozin, Kamis (21/6/2012).

Menurut Khozin spekulasi kenaikan harga yang ditawarkan pengepul membuat petani enggan menjual beras mereka kepada bulog.

Padahal kata dia, selisih harga yang ditawarkan pengepul hanya sekitar Rp 100 hingga Rp 200.

“Bahkan terkadang, selisih harga tengkulak hanya Rp 50 rupiah. Itulah yang menyebabkan kita kesulitan untuk menyerap hasil petanian penduduk,” ujarnya.

Polres OKU Timur Kumpulkan 55 Kantong Darah

MARTAPURA – Aksi donor darah yang digelar Polres OKU Timur dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Bhayangkara bekerjasama dengan dinas kesehatan menghasilkan darah sebanyak 55 kantong darah, Senin (25/6/2012).

Menurut Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono Sik, darah yang terkumpul dalam aksi sosial tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Tentunya kita harapkan agar apa yang telah kita perbuat dapat bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun darah ini tidak langsung digunakan, namun setidaknya dapat disimpan untuk persediaan bagi yang membutuhkan,” katanya.

Pesta Rakyat Pagaralam

PAGARALAM - Sebanyak 200 anggota gabungan polisi dan TNI akan mengamankan acara pesta rakyat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Kota Pagaralam, Kamis (28/6/2012) mendatang.

Acara itu diperkirakan dihadiri ribuan penonton karena akan menampilkan penyanyi legendaris Iwan Fals.

Selain di lokasi acara puluhan anggota polisi juga akan disiagakan di berbagai permukiman warga untuk mengantisipasi tindak kriminal saat warga menyaksikan penampilan Iwan Fals.

"Pasti banyak rumah warga yang kosong saat acara pesta rakyat nanti. Untuk itu harus ada petugas yang memonitor kawasan permukiman warga. Kita khawatir momen ini akan dimanfaatkan para pencuri," ujar Kapolres Kota Pagaralam, AKBP Abi Darrin, kepada Sripoku.com, Senin (25/6/2012).

Selain itu pihak Polres mengimbau agar warga tidak meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Polisi Amankan 8 Tersangka Kasus Bentrok Pemuda PP-PSSH

Lempuing–Sebanyak delapan orang tersangka pembunuhan dan penganiayaan terhadap perkumpulan Pencak Silat Setia Hati (PSSH) oleh pemuda Pematang Panggang (PP) telah diamankan mendekam di sel tahanan Mapolres OKI.

Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk didampingi Kasat Reskrim AKP H Surachman SH, Senin (25/6/2012) mengatakan, bahwa ke delapan tersangka tersebut menyerahkan diri setelah dihimbau oleh polisi dan Kepala Desa (Kades) setempat. 

”Saat ini para tersangka masih menjalani pemeriksaan, tidak menutup kemungkinan dari keterangan mereka, masih ada pelaku yang belum menyerahkan diri,” kata AKBP Agus.

Diharapkan Agus, pihak wartawan sementara ini untuk tidak mengambil gambar dulu. Setelah dipastikan, para pelaku pembunuhan dan penganiayaan terhadap 1 orang yang tewas dan 8 orang yang luka-luka itu barulah pihak wartawan untuk mengambil gambar. 

“Ambil gambar tersangkanya nanti saja ya, setelah dipastikan semua tersangkanya baru boleh. Karena ada dugaan kuat mereka ini pelakunya lebih dari delapan orang. 

Disebutkan Agus, tersangka yang sudah diamankan yakni, Samsul Rizal (35), yang ditangkap, Selasa (19/6) malam, kemudian 4 tersangka lagi menyerahkan diri pada, Kamis (18/6) malam pukul 19.00 tersangka yakni, Ucu bin Rahman (27), Sahmat bin Husin (25), Aan bin Husin (22) dan Kamal (25).

Untuk, Minggu (24/6) juga mengamankan tiga pelaku yaitu, Ropi, Kalung dan Supri (17). Kedepalan tersangka ini merupakan warga Pematang Panggang, selain itu kita juga mengamankan satu unit mobil Veroza yang dikendarai  para tersangka untuk menyerang anggota PSSH.

“Selain ke depalan orang itu, juga diamankan senjata tajam yang digunakan untuk menyerang perkumpulan PSSH,” ujar Agus.

Untuk itu, ditambahkan AKP Surachman, pihaknya sudah melakukan gelar perkara, dari pengembangan dari ke delapan tersangka, bahwa ada 11 orang yang masuk dalam Daftar Pencaraian Orang (DPO) dalam kasus tersebut. 

”Masih ada 11 orang yang DPO, dan kita himbau untuk segera menyerahkan diri, karena walaupun mereka tidak menyerah, tetap kita cari sampai dapat,” tegas Surachman.

Dijelaskan Surachman, permasalahan awal dari bentrokan tersebut yakni, berawal dari asal ejek antara pemuda PP dengan anggota PSSH. 

”Kita sudah mengamankan Supri yang merupakan pelaku awal hingga terjadinya bentrok, dia terlibat saling ejek dengan anggota PSSH bernama Amin Agung,” jelasnya.

Awalnya,  tersangka Supri dan dua temanya sedang duduk di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Blok C Desa Suryadi Kecamatan Mesuji OKI, kemudian melintas Amin Agung menggunakan sepeda motor. 

”Saat itu Amin Agung jatuh dari motor, kemudian diejek oleh Supri dengan kata-kata matilah kau, sehingga keduanya terlibat perkelahian, kebetulan di TKP banyak anggota PSSH, Supri ini merasa telah dikeroyok,” terangnya.

Ternyata tidak habis sampai disitu saja, Supri menelpon teman-temannya di Desa Pematang Panggang. ”Sehingga datanglah rombongan dari pemuda Pematang Panggang, menggunakan mobil Avanza dan Veroza, dan membawa peralatan seperti golok dan parang, dan langsung menyerang kelompok PSSH, hingga menyebabkan satu orang tewas dan 8 orang luka-luka,” ungkapnya.


Dijelaskan Surachman sesuai dengan salah satu poin kesepakatan damai, bahwa polisi harus menghukum para pelaku sesuai dengan perbuatannya.”Kita akan usut tuntas kasus ini dengan seadil-adilnya, bagi  yang bersalah tetap harus bertanggung jawab sesuai dengan perbuatannya,” tandasnya.

Sabtu, 23 Juni 2012

ADIPURA

Suatu kebanggan yang luar biasa bagi seluruh masyarakat OKU Timur atas prestasi dalam bidang kebersihan, dengan diraihnya Piala Adipura Tingkat Nasional bagi Kota Martapura Tahun 2009. Piala diberikan oleh Presiden RI kepada Bupati OKU Timur pada tanggal 5 Juni 2009 di Istana Negara. Diraihnya Piala Adipura oleh Kota Martapura tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dan Pemerintah Daerah OKU Timur. Komitmen pemerintah dan dukungan yang besar dari masyarakat dalam mewujudkan Kota Martapura yang bersih, Indah dan Teduh membuahkan hasil yang maksimal. Yakni diperolehnya Piala Adipura untuk kategori kota kecil.







Diraihnya Piala Adipura sebagai indicator bahwa Kota Martapura telah menjadi kota bersih, indah dan teduh. Dan tentunya Penilaian ini bukan tanpa pembuktian, hal ini bisa kita lihat dari beberapa perubahan, baik fisik ataupun lainnya. Jalan yang bersih, perkantoran, sekolah dan perumahan yang sehat dan lingkungan yang teduh. Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai dari Kementrian Negera lingkungan Hidup yang terdiri dari unsure pemerintah dan pemantau/penilai Independen, yang sepakat untuk menetapkan Kota Martapura layak mendapatkan Piala Adipura.
Semangat yang besar dari pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Adipura tidak bisa dipungkiri. Memang masih ada kekurangan, minimnya dana, kesiapan titik-titik pantau dan keterlibatan masyarakat yang belum seimbang dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah menjadi kendala tersendiri.
Menurut Bupati OKU Timur H. Herman Deru, “Suatu hal yang sangat dibanggakan bahwa kabupaten OKU Timur merupakan kabupaten termuda se Indonesia yang memperoleh Piala Adipura. Hal ini menunjukkan bahwa tekad dan upaya serta kemauan yang keras kita semua menjadikan Kabupaten OKU Timur sebagai kabupaten yang berhasil menata daerahnya.
Walaupun hakikatnya bukan untuk piala Adipura yang harus kita pertahankan, akan tetapi bagaimana kita mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan teduh serta mewujudkan OKU Timur yang AMAN dan BERKUALITAS.
BRAVO OKU TIMUR.

Jembatan Gumawang Bocor


MARTAPURA - Jembatan penyeberangan saluran irigasi Gumawang BK 10, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, berlubang atau bocor. Itu terjadi pada Selas (19/6/2012) sekitar pukul 17.30 di kedua sisi jembatan tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun Sripoku.com, Rabu (20/6/2012), kondisi tersebut menyebabkan aktivitas penyeberangan menjadi terganggu. Namun keberadaan jembatan yang berlokasi tepat disamping jembatan yang bocor tersebut masih bisa dimanfaatkan sehingga tidak menyebabkan lumpuhnya akses tranportasi.

“Untung jembatannya ada dua, jadi walaupun satunya bocor dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, jembatan yang ada di sisinya masih bisa dimanfaatkan,” ujar Irul (35) warga Gumawang.

Pelanggan Telkomsel di OKU Timur Keberatan Gerai Halo Pindah


MARTAPURA - Pelanggan Telkomsel di Kota Martapura, Kabupaten OKU Timur akan mengalami kesulitan untuk melakukan sejumlah perbaikan dan komplain. Hal itu disebabkan karena Gerai Halo Telkomsel yang ada di Jalan Merdeka, Martapura akan segera ditutup mulai tanggal 1 Juni 2012 mendatang.

Pemberitahuan penutupan tersebut sudah dikirimkan pihak Gerai Halo kepada sejumlah pelanggan. Dalam pemberitahuan tersebut, pelanggan yang akan melakukan perbaikan, baik pembayaran maupun komplain dialihkan ke Kota Baturaja dan wilayah Belitang dengan jarak tempuh sekitar 40 hingga 60 Kilometer (Km). 

Berikut isi Sort Message Service (SMS) Pemberitahuan yang dikirimkan pihak Telkomsel kepada pelanggan: "Pelanggan yth, terhitung 1 Juni 2012, layanan di geraiHALO Martapura kami alihkan ke GeraiHALO Baturaja dan Belitang. Terima kasih"

Sejumlah pelanggan mengaku keberatan dengan sikap Telkomsel yang mengalihkan pelayanan ke wilayah dengan jarak tempuh yang cukup jauh itu. Mereka berharap, Telkomsel dapat tetap membuka Gerai Halo di Martapura dengan pelayanan seperti semula. 

“Kalau tidak ada lagi Gerai Halo di Martapura ini, seluruh pelanggan Telkomsel akan kesulitan untuk pelayanan. Pembayaran, perbaikan Kartu, serta komplain. Tidak semestinya Telkomsel mengalihkan pelayanan ke luar daerah dengan jarak yang cukup jauh. Ini jelas menyulitkan pelanggan,” ujar Dika (23), pelanggan Telkomsel di Martapura.

Heboh Buah Kelapa Bertunas Pohon Pisang

MARTAPURA – Warga Desa Peracak, Kecamatan Bungamayang, Kabupaten OKU Timur sejak dua minggu terakhir dihebohkan oleh penemuan buah kelapa yang bertunas pohon pisang.

Buah kelapa setinggi sekitar 80 centimeter itu ditemukan oleh Muhamad Edi (52), warga RT 02 Desa Peracak, Kecamatan Bungamayang, OKU Timur.

Edi menemukan buah kelapa tersebut ketika sedang memanen jagung di ladang rekannya, Komar, dua minggu lalu.

Dia mengaku sempat mencium bau kembang melati sebelum menemukan buah kepala tersebut.

“Karena bau kembang melatinya sangat tajam, saya dan Komar berusaha mencari asalnya. Namun yang saya temukan bukannya Kembang melati, melainkan buah kelapa bertunas pohon pisang,” kata Edi kepada Sripoku.com, Minggu (27/5/2012).

Menurut Edi, buah kelapa tersebut ditemukan di atas tumpukan kulit kelapa bekas pengupasan. 
Minggu, 27 Mei 2012

LPI Dinilai Belum Berkontribusi untuk Warga


MARTAPURA – Perusahaan tebu Komering PT Laju Perdana Indah (LPI) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Semendawaisuku III, Kabupaten OKU Timur, dinilai kurang memperhatikan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Camat Kecamatan Semendawaisuku III Amin Zen, Jumat (25/5/2012).

Sebelumnya, Kepala Bappeda OKU Timur Drs Idhamto mengeluhkan sikap LPI yang tidak berpihak kepada masyarakat. Yakni dengan menutup ruas jalan warga dengan portal dan penggalian jalan oleh pihak perusahaan agar tidak dilalui warga.

Menurut Amin, PT LPI memang tertutup dengan warga sekitar, bahkan warga pribumi yang akan melintas di ruas jalan milik perusahan tersebut terlebih dahulu harus melapor kepada petugas keamanan. Hal itu menyebabkan kesenjangan antara warga dengan perusahaan.

“Bukan hanya warga, bahkan saya selaku camat ketika akan melintasi ruas jalan itu untuk menuju desa terdekat harus melapor dulu kepada petugas,” ujarnya.

Memang kata Amin, ruas jalan tersebut merupakan milik PT LPI, namun karena hanya itu jalan satu-satunya yang bisa dilalui warga Desa Petaling, semestinya perusahaan memberikan kemudahan pada warga pribumi untuk melintas.

“Kalau tidak melalui ruas jalan itu warga harus memutar melalui Desa Betung dengan jarak yang cukup jauh. Memang itu milik perusahaan, namun tidak semestinya perusahaan terlalu tertutup kepada warga sekitar,” ujarnya.

Surat Edaran Gubernur Tak Pengaruhi Perda OKU Timur


MARTAPURA – DPRD Kab OKU Timur mendukung keputusan Pemkab OKU Timur yang memberikan ketentuan tonase bagi angkutan batu bara yang melintas di Kabupaten OKU Timur. Ketentuan itu sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2012, yakni tonase maksimal delapan ton.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi III DPRD OKU Timur Zulkarnaen Manan Jumat (25/5/2012).

Menurut Zulkarnaen, meski sudah ada Surat Edaran Gubernur (SE) Sumsel yang sebelumnya menetapkan angkutan batu bara yang menggunakan fasilitas umum maksimal bertonase 12 ton, namun ketentuan tersebut tidak mempengaruhi perda yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mengatur tonase angkutan yakni delapan ton.

“Setelah Perda Nomor 3 Tahun 2012 itu disahkan, otomatis sudah harus diterapkan. Perda tersebut sudah sah diberlakukan. Instansi terkait harus segera mengawasi penerapannya,” katanya.

Memang katanya, Surat Edaran Gubernur Sumsel menetapkan tonase angkutan batu bara sebesar 12 ton. Namun karena jalan lingkar Kabupaten OKU Timur masih berstatus sebagai jalan kabupaten, mau tidak mau,para transportir harus mentaati perda yang sudah ditetapkan.

“Jika mereka mengangkut batu bara di ruas jalan negara atau jalan provinsi dengan tonase 12 ton tidak dipermasalahan. Namun setelah mereka memasuki jalan lingkar Kabupaten OKU Timur, mereka harus mengurangi muatan menjadi delapan ton. Itu merupakan ketentuan yang harus ditaati seluruh transportir batu bara,” tegasnya.

Polres OKU Timur Awasi Peredaran BBM Oplosan


MARTAPURA – Untuk mengantisipasi peredaran bahan bakar minyak (BBM) oplosan, terutama di tingkat pengecer, Polisi Resor (Polres) Kabupaten OKU Timur terus melakukan pengawasan dan penyebaran intel di sejumlah wilayah.

Demikian diungkapkan Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono Sik melalui Kasat Reskrim AKP Janton Silaban Senin (11/6/2012).

Menurut Janton, meskipun indikasi adanya peredaran minyak oplosan belum ditemukan, namun pihaknya tetap melakukan pengawasan kemungkinan adanya peredaran minyak oplosan.

“Kita tidak ingin ada peredaran minyak oplosan di OKU Timur ini. Dampak dari peredaran minyak oplosan itu sangat besar. Konsumen akan sangat dirugikan, sementara penjual akan mendapatkan keuntungan dengan tindakan yang tidak benar. Penipuan seperti ini yang akan kita antisipasi,” jelasnya.  

Pedagang di Mesuji Masih Cemas

KAYUAGUNG – Lima hari setelah kejadian bentrok antara pemuda Pematang Panggang (PP) dengan perkumpulan pencak silat Setia Hati (SH) yang terjadi di Blok C dan D Desa Suryadi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), aktivitas di Pasar Gajah Blok D mulai berjalan setelah ada kesepakatan berdamai.

Kendati demikian para pedagang masih cemas dengan isu yang berkembang bahwa SH asal Kota Lampung akan membalas dendam atas kematian rekannya.

Demikian menurut seorang sumber Sripoku.com di Pematang Panggang yang dihubungi melalui telepon, Kamis (21/6/2012).

Menurut sumber tersebut pedagang masih banyak yang belum membuka tokonya karena mendengar ada isu perkumpulan SH dari Lampung belum menerima kesepakatan damai.

Diakuinya, memang setelah ada kesepakatan damai, pihak pelaku pembunuhan dan penganiayaan sudah dilakukan penangkapan sebanyak satu orang pelaku. Sedangkan pelaku yang lain masih bebas.

Hal inilah yang membuat geram oleh perkumpulan SH Lampung yang seharusnya pihak kepolisian sudah melakukan penangkapan terhadap pelaku-pelaku bentrok dari pemuda PP tersebut.

Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk mengakui ada satu orang diduga pelaku
bentrok dari pemuda PP telah diamankan di Mapolres OKI.

Mengenai kesepakatan damai, kedua belah pihak sudah berdamai dan menyanggupui 9 poin yang buat kedua belah pihak. 

“Kedua belah pihak sudah berdamai. Mengenai proses hukum terus dilakukan, siapa yang salah harus bertanggungjawab terhadap hukum,” tegas Agus seraya menunjukan identitas pelaku yang ditahan yakni, SR.

Namun demikian, pihaknya tetap akan terus melakukan pengembangan, untuk berbuat seadil-adilnya dengan mengusut kasus ini sampai tuntas.

”Dengan tewasnya satu orang korban dan beberapa orang yang luka-luka itu memang tidak mungkin hanya dilakukan satu orang. Kita tetap usut kasus ini sampai tuntas,” ujarnya.

Ditambah lagi ada dua buah rumah warga di Blok C Suryadi yang dirusak dan seisi rumah diobrak-abrik diduga yang dilakukan oleh pemuda PP.

Ketika ditanya mengenai adanya perkumpulan SH dari Lampung ingin melakukan serangan lagi, Kapolres AKBP Agus mengatakan itu tidak benar karena mereka sudah berdamai. Sedangkan mengenai kriminal yang dilakukan oleh pemuda PP telah ditanggapi polisi dan kini hukumnya sudah berjalan.

“Mengenai kriminal pihak kepolisian terus mengungkap dan sekarang masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan terhadap pelaku yang sudah ditahan di Mapolres,” ujarnya kepada Sripoku.com.
kamis 21 juni 2012

Pemuda PP dan SH Berdamai


KAYUAGUNG – Bentrok yang terjadi antara pemuda Pematang Panggang (PP) Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan perkumpulan pencak silat Setia Hati yang menewaskan satu orang dan delapan terluka, berakhir. Kedua pihak bersedia berdamai pada Selasa (19/6/2012) sore.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah Pemkab OKI dan Polres OKI mempertemukan kedua tokoh warga. Pertemuan juga dihadiri oleh keluarga korban.

Meski pertemuan itu tidak ada kesepakatan, tetapi kedua pihak bersedia menghentikan permusuhan antar kedua kelompok warga.

Peristiwa bentok dipicu dengan ketidaksenangan pemuda Pematang Panggang terhadap perkumpulan Setia Hati yang terdiri dari beberapa etnis masyarakat. Pihak pemuda PP yang telah mengkonsumsi minuman keras dan siap dengan berbagai macam senjata tajam, Minggu (17/6/2012) sore itu, membabi buta sehingga perkumpulan SH yang terdiri dari suku Jawa dan
Pribumi, Kayuagung menjadi korban.

Ulah pemuda PP tersebut akhirnya menyebabkan 1 orang dari anggota Setia Hati tewas dan 8 orang lainnya luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung dan RS Palembang.

Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk, pertemuan tersebut menghasilkan 9 poin kesepakatan damai yang ditandatangani oleh Kepala Desa (Kades) Pematang Panggang Abdullah Kadir alias Ise yang bertindak atas nama masyarakat Desa Pematang Panggang Kecamatan Mesuji OKI dan Pjs Kepala Cabang (Kacab) Setia Hati OKI, Didi Wan Nugroho yang bertindak atas nama perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kecamatan Mesuji OKI.

Pemkab OKI Tanggung Biaya Pengobatan Korban Luka

KAYUAGUNG - Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumsel, menyesalkan terjadinya kerusuhan di Pematangpanggang.

”Kita dari pemerintah terus berupaya untuk mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai untuk segera berdamai,” ujarnya kepada Sripoku.com, Selasa (19/6/2012).

Untuk sementara, menurut Ishak Mekki, keduanya sudah bisa menahan emosinya masing-masing, walaupun demikian aparat kepolisian tetap melakukan penjagaan di lokasi.

”Nanti akan kita panggil keduanya, dari SH dan pemuda PP akan dipanggil, dan tokoh masyarakatnya, agar segera berdamai, karena tidak ada yang akan diuntungkan dari dari peristiwa ini,” tegasnya.

Untuk para korban yang menderita luka-luka menurut Ishak Mekki, untuk
biaya pengobatannya akan ditanggung oleh Pemkab OKI.

”Untuk administrasi kesehatan bagi para korban kita kesampingkan dulu yang penting adalah mengobati mereka. Masalah biaya akan ditanggung semua oleh pemerintah,” tambahnya.

Sebagai Ketua IPSI Sumsel, Ishak Mekki mengimbau kepada seluruh perguruan pencak silat, baik itu, SH dan lain-lainnya sudah diinstruksikan secara tertulis dan lisan agar tidak melakukan hal-hal yang  merugikan, seperti penyerangan dan lain-lain.

”Memang pencak silat Setia Hati itu masih anggota IPSI. Kontak dengan pimpinannya terus kita lakukan. Mereka berjanji untuk tidak kembali lagi melakukan penyerangan dan menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah. Bagaimanapun ilmu beladiri itu bukan untuk menyerang, tetapi untuk olahraga, dan membela diri,” teranganya.

Kemudian mengenai pelaku yang melakukan pembunuhan dan melukai para anggota SH, sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian. 

”Untuk proses hukum kita harapkan terus berjalan. Siapa salah harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya. (selasa, 19 juni 2012)

Pematang Panggang Mencekam



KAYUAGAUNG - Sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) diwilayah Kabupaten OKI dari Pematang Panggang (PP) hingga Blok A, B, C,  D,  E, F, G, H dan I Desa Suryadi, rumah penduduk sepi dan terkunci rapat.

Berdasarkan informasi yang himpun Sripoku.com, Senin (18/6/2012), warga ternyata lebih memilih mengungsi di rumah tetangga yang letaknya agak jauh.


KAYUAGUNG – Rumah kediaman Tukimin (49), warga Blok C Desa Suryadi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, menjadi sasaran pemuda Pematang Panggang saat peristiwa bentrok yang terjadi Minggu (17/6/2012) kemarin.

Akibatnya, Tukimin mengalami kerugian jutaan rupiah. Selain itu, kendaraan pick up miliknya juga dirusak.

“Untung saja saya dan anak saya laki-laki itu, tidak ada di rumah. Di rumah hanya ada anak perempuan saya. Kalau saja kami ada di rumah apa jadinya,” kata Tukimin, Senin (18/6/2012) seraya menunjukan pecahan kaca rumahnya.

Yang dirusak tidak hanya kaca rumah, namun seisi dalam rumah diobrak-abrik oleh sekelompok pemuda Pematang Panggang yang membabi buta saat itu. Tak hayal harta benda Tukimin berhamburan.

“Kami sekeluarga masih trauma Pak, dan kami lebih baik mengungsi ke rumah sanak keluarga lainnya yang jauh dari Jalan Lintas,” ucap Tukimin.

Ia berharap pihak kepolisian dan pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan yang menimpa keluarganya saat ini. (senin 18 juni 2012)

Perkumpulan Setia Hati Berjaga di Pematang Panggang
KAYUAGUNG - Pasca dua kelompok pemuda bentrok, yakni antara pemuda Pematang Panggang dengan perkumpulan pencak silat Setia Hati (SH), membuat warga dari kelompok Setia Hati bersiaga.

Mereka membawa kelengkapan yang terdiri dari berbagai macam senjata dan bersiaga di Simpang Desa Dabuk Rejo Jalan Lintas Timur (Jalintim) OKI.  Mereka juga datang ke Desa Pematang Panggang. Namun disana tidak ada satu orang pun yang keluar dari rumah dan pintu rumah warga terkunci rapat.

Berdasarkan pantauan Sripoku.com, Senin (18/6/2012), kerabat dan perkumpulan Setia Hati sejak malam hingga pagi dan sore hari ini berjaga di persimpangan jalan. Ada juga yang sudah memasuki lokasi desa Pematang Panggang.

Demikian juga dengan polisi berjaga ditempat tersebut. Anggota polisi yang dikomandoi Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk berada di tengah-tengah kedua belah pihak.

“Kita tetap berjaga dan berharap semua ini tak terjadi,” kata Kapolres OKI AKBP Agus yang mengenakan pakaian dinas kepolisian.

Massa Menarik Diri dari Desa Pematang Panggang

KAYUAGUNG – Massa yang tercatat dari perkumpulan Pencak Silat Setia Hati yang sejak pagi hingga siang hari menduduki Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), akhirnya meninggalkan Desa Pematang Panggang, Senin (18/6/2012). Sebelumnya mereka mendatangi desa tersebut dengan kendaraan sepeda motor dan bersenjata tajam dari berbagai jenis.

Perkumpulan tersebut meninggal desa sekitar pukul 14.45 yang sebelumnya mereka berkumpul di Blok C Desa Suryadi, tepatnya di lapangan sepak bola.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sripoku.com, Senin (18/6/2012), perkumpulan tadi itu menarik diri atas instruksi Kapolres OKI AKBP Agus F SH, SIk.

“Mereka tidak pulang dan masih berkumpul di lapangan sepak bola Blok C. Namun, pihak kepolisian tetap berjaga-jaga demi keamanan kedua belah pihak,” kata AKBP Agus.

Jumat, 22 Juni 2012

Ribuan Warga Dievakuasi



KAYUAGUNG, SRIPO  — Ribuan orang yang mengatasnamakan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati (SH) selama tujuh jam berhasil menduduki Desa Pematangpanggang. Akibatnya, penduduk harus dievakuasi oleh aparat keamanan guna mengantisipasi terjadi pertumpahan darah, Senin (18/6).

Pantauan di lapangan, suasana di Desa Suryadi Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tampak sepi mulai dari Blok A, B, C, D, E, F, G, H dan Blok I. Toko-toko dan warung makanan tutup. Massa dari perkumpulan SH semuanya mengenakan tanda ikat kain putih. Mereka melengkapi diri dengan pedang, keris, tombak, pisau, bambu runcing, panah.

Kendati demikian, perkumpulan SH ini, hanya menduduki dan menutup jalan lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sehingga aktifitas jalan selama 7 jam lumpuh total. Pedang dan keris panjang ditenteng begitu saja, walaupun berjaga pihak kepolisian yang dikomandoi Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk didampingi Dandim 0402/OKI Letkol Inf Mangaraja Simanjuntak dan Wakapolres Kompol Indra serta personel berdiri dan berjaga disana.

Massa tak pedulikan pihak keamanan. Bermotor dan menenteng senjata tajam dan tombak melintas di depan polisi. Apalagi massa ada yang membawa senjata laras panjang jenis kecepek.

“Saya pinta seluruh anggota dari Setia Hati (SH) agar menarik diri dan jangan sampai melakukan tindakan,” kata orang yang mengenakan pakaian rapi warna hitam. 

Para SH tadi yang sudah siap sejak malam dan pagi harinya itu, berkumpul di 4 lokasi yang berbeda sebelumnya dipusatkan di lapangan sepak bola Blok C Desa Suryadi Mesuji OKI. Kemudian, mereka berkumpul di simpang Desa Dabukrejo, Blok C Desa Suryadi persis di lapangan sepak bola, kemudian menuju ke Desa Pematangpanggang di persimpangan Kantor Polsek dan di Desa Pematangpanggang setelah timbangan terpadu persisnya kiri dan kanan tempat mereka berkumpul rumah penduduk yang terkunci rapat.

Walaupun menduduki Desa Pematangpanggang, tidak terjadi tindakan anarkis.
Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk mengatakan, dari kejadian tersebut yang menewaskan satu orang warga dari SH dengan warga pemuda Pematangpanggang, hingga kini belum ada kata kesepakatan damai. Namun, pihak kepolisian dan pemerintah masih terus berupaya untuk melakukan pendekatan agar kedua belah pihak ini berdamai.

“Hingga sekarang belum ada kata kesepakatan damai. Namun, pihak kita berusaha agar kedua belah pihak ini bersatu kembali dan menjalin kerukunan yang baik,” kata Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk singkat. 

Diganti
Rumah (49), warga Blok C Desa Suryadi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, menjadi sasaran pemuda Pematangpanggang saat peristiwa bentrok yang terjadi Minggu (17/6). Selain itu, kendaraan mobil pickup miliknya juga dirusak.

“Untung saja saya dan anak saya tidak ada di rumah. Di rumah hanya ada anak perempuan saya. Kalau saja kami ada di rumah apa jadinya,” kata Tukimin, Senin (18/6) seraya menunjukan pecahan kaca rumahnya.

Yang dirusak tidak hanya kaca rumah, namun seisi dalam rumah diobrak-abrik oleh sekelompok pemuda Pematangpanggang yang membabi buta saat itu. 

“Kami sekeluarga masih trauma Pak, dan kami lebih baik mengungsi ke rumah sanak keluarga lainnya yang jauh dari Jalan Lintas,” ucap Tukimin.

Sementara itu, Setda OKI Ir H Ruslan Bahri MT ketika ditanya mengenai kerusakan rumah warga yang disebabkan oleh pemuda Pematang Panggang yang bentrok dengan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati (SH) mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakatnya. “Rumah warga yang dapat musibah itu, akan didata dan akan diperbaiki oleh pihak pemerintah. Nanti pihak camat yang mendatanya,” kata Ruslan seraya berucap warga yang belum punya rumah saja dibangunkan oleh pemerintah apalagi rumah yang dapat musibah. (std)
(selasa, 19 juni 2012)