Jumat, 22 Juni 2012

Ribuan Warga Dievakuasi



KAYUAGUNG, SRIPO  — Ribuan orang yang mengatasnamakan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati (SH) selama tujuh jam berhasil menduduki Desa Pematangpanggang. Akibatnya, penduduk harus dievakuasi oleh aparat keamanan guna mengantisipasi terjadi pertumpahan darah, Senin (18/6).

Pantauan di lapangan, suasana di Desa Suryadi Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tampak sepi mulai dari Blok A, B, C, D, E, F, G, H dan Blok I. Toko-toko dan warung makanan tutup. Massa dari perkumpulan SH semuanya mengenakan tanda ikat kain putih. Mereka melengkapi diri dengan pedang, keris, tombak, pisau, bambu runcing, panah.

Kendati demikian, perkumpulan SH ini, hanya menduduki dan menutup jalan lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sehingga aktifitas jalan selama 7 jam lumpuh total. Pedang dan keris panjang ditenteng begitu saja, walaupun berjaga pihak kepolisian yang dikomandoi Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk didampingi Dandim 0402/OKI Letkol Inf Mangaraja Simanjuntak dan Wakapolres Kompol Indra serta personel berdiri dan berjaga disana.

Massa tak pedulikan pihak keamanan. Bermotor dan menenteng senjata tajam dan tombak melintas di depan polisi. Apalagi massa ada yang membawa senjata laras panjang jenis kecepek.

“Saya pinta seluruh anggota dari Setia Hati (SH) agar menarik diri dan jangan sampai melakukan tindakan,” kata orang yang mengenakan pakaian rapi warna hitam. 

Para SH tadi yang sudah siap sejak malam dan pagi harinya itu, berkumpul di 4 lokasi yang berbeda sebelumnya dipusatkan di lapangan sepak bola Blok C Desa Suryadi Mesuji OKI. Kemudian, mereka berkumpul di simpang Desa Dabukrejo, Blok C Desa Suryadi persis di lapangan sepak bola, kemudian menuju ke Desa Pematangpanggang di persimpangan Kantor Polsek dan di Desa Pematangpanggang setelah timbangan terpadu persisnya kiri dan kanan tempat mereka berkumpul rumah penduduk yang terkunci rapat.

Walaupun menduduki Desa Pematangpanggang, tidak terjadi tindakan anarkis.
Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk mengatakan, dari kejadian tersebut yang menewaskan satu orang warga dari SH dengan warga pemuda Pematangpanggang, hingga kini belum ada kata kesepakatan damai. Namun, pihak kepolisian dan pemerintah masih terus berupaya untuk melakukan pendekatan agar kedua belah pihak ini berdamai.

“Hingga sekarang belum ada kata kesepakatan damai. Namun, pihak kita berusaha agar kedua belah pihak ini bersatu kembali dan menjalin kerukunan yang baik,” kata Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIk singkat. 

Diganti
Rumah (49), warga Blok C Desa Suryadi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, menjadi sasaran pemuda Pematangpanggang saat peristiwa bentrok yang terjadi Minggu (17/6). Selain itu, kendaraan mobil pickup miliknya juga dirusak.

“Untung saja saya dan anak saya tidak ada di rumah. Di rumah hanya ada anak perempuan saya. Kalau saja kami ada di rumah apa jadinya,” kata Tukimin, Senin (18/6) seraya menunjukan pecahan kaca rumahnya.

Yang dirusak tidak hanya kaca rumah, namun seisi dalam rumah diobrak-abrik oleh sekelompok pemuda Pematangpanggang yang membabi buta saat itu. 

“Kami sekeluarga masih trauma Pak, dan kami lebih baik mengungsi ke rumah sanak keluarga lainnya yang jauh dari Jalan Lintas,” ucap Tukimin.

Sementara itu, Setda OKI Ir H Ruslan Bahri MT ketika ditanya mengenai kerusakan rumah warga yang disebabkan oleh pemuda Pematang Panggang yang bentrok dengan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati (SH) mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakatnya. “Rumah warga yang dapat musibah itu, akan didata dan akan diperbaiki oleh pihak pemerintah. Nanti pihak camat yang mendatanya,” kata Ruslan seraya berucap warga yang belum punya rumah saja dibangunkan oleh pemerintah apalagi rumah yang dapat musibah. (std)
(selasa, 19 juni 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar